merupakan istilah yang sering terdengar
saat ini, istilah ini akan kental terdengar ketika kita berbicara tentang global warming dan bencana yangdiakibatkan oleh alam dalam konteks keseimbangan ekosistem. Dari dahulu hinggasekarang upaya rehabilitasi terus menerus dilakukan namun cenderung hasil usahatersebut semakin menurun kualitasnya. Berbagai metode telah dilakukan dari mulaimetoda kemitraan dengan masyarakat, peraturan atau regulasi yang ketat, sampaikepada pemberian bantuan gratis kepada masyarakat, seperti pemberian bibit.Memang secara kasat mata kita ketahui bahwa kegiatan rehabilitasi sudah sangatberhasil dan itu didukung oleh beberapa laporan dan dokumentasi yang sepertinyamendukung, namun apabila kita cermatilebih dalam lagi maka kita akan tercengang ketika kita mengetahui faktadilapangan yang sepertinya pencapaiannya kurang optimal. Kenapa bisa terjadi demikian? Beberapa pakarahli lingkungan di Indonesia mencoba menemukan mengidentifikasi, danmengevaluasi fenomena ini. Namun sepertinya lama kelamaan solusi tersebut tidakberguna karena terhapus oleh imbas jaman dan budaya yang tidak baik. Beberapaorang berpendapat bahwa kendala tersebut diakibatkan oleh system yang tidakbenar. Apakah betul memang penyebabnya adalah system?System yang sudah dibangun dalamupaya rehabilitasi sudah sangat sempurna, namun ketika system tersebut dikeloladan dilaksanakan oleh manusia yang serakah dan kurang beranggung jawab makaimplementasi dari system tersebut akan pincang dan tidak sesuai dengan tujuan. Kalaumemang bukan karena system lalu apa?Menurut saya itu disebabkankarena individu yang serakah dan budaya kurang baik. Pelaku dan Pelaksana Kebijakandan Implementasi Rehabilitasi yang akan berpengaruh kepada keberhasilanRehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). Kenapa ajuan untuk bantuan penanamancenderung tidak sesuai dengan waktu teknis yang ada? Mereka (wakil rakyat) beralasanbahwa urutan pembahasan kegiatan RHL harusmengikuti tahap penyelesaian, diskusi, dan pembahasan oleh wakil rakyatsehingga memerlukan waktu yang panjang. Seharusnya pembahasan mengenai RHLmendapat prioritas nomer wahid, jangan terlalu membahas kegiatan yang tidak terlalumenyesuaikan dengan aturan waktu alam, karena alam sudah ada aturan yang pastisedangkan kita manusia harus menyelaraskan dengan aturan tersebut.Jadi sampai kapanpun apabila tiapdiri manusia tidak ada niatan untuk mensukseskan keberhasilan kegiatan RehabilitasiHutan dan Lahan (RHL), saya rasa itu cukup mustahil merecover semua kendala danpermasalahan yang terus bermunculan. Uang Negara yang tidak sedikit akan terusdikeluarkan secara mubazir untuk mebiayai semua permasalahan yang bermunculansehingga akan menghambat tujuan RHL.Sehingga apa yang pertama kali harus dibenahi ? Sembilan sarandan masukan agar kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dapat berhasiladalalah :1.Cetakgenerasi dengan orientasi kepada kearifan lingkungan. Biasanya anak anak muda /generasimuda akan lebih mengerti ketika disuguhkan hal menarik tentang alam. Belajar untuk mencintai lingkunga2. Buatkan regulasi yang tegas. Dengan regulasi yang tegas akan memaksa orang yang tidak bertanggung jawab jera.3. Sosialisalikanterus akibat dari ketidakseimbangan ekosistem terhadap alam, khususnya kepadapara pembuat keputusan, stakeholder, dan generasi muda. 4. Selalubermitra dengan masyarakat. Bagaimanapun masyarakat merupakan bagian dariekosistem yang harus juga diperhatikan. Masyarakat akan lebih peduli ketikadiberikan pendekatan dan kepercayaan.5. Rehabilitasikesejahteraan dan tingkat pendidikan masyarakat disekitar hutan. Dengan kondisikesejahteraan dan pendidikan yang baik maka masyarakat akan lebih peduliterhadap lingkungan, tidak semata mata berpikir mengenai urusan perut saja.6. Koordinasidengan berbagai pihak terkait. Kadangkadang usaha rehabilitasi hanya dipegang oleh satu kelompok saja sehingga yanglain malah tidak mengerti dan merasa tersisihkan.7. Agendarehabilitasi harus diprioritaskan. Hal tersebut karena RHL harus menyesuaikandengan alam.8. VolumeKegiatan RHL jangan terlalu banyak. Akan lebih baik apabila dilakukan secarabertahap sedikit demi sedikit agar hasilnya dapat optimum dan sesuai harapan.Volume yang terlalu besar cenderung timbul penyelewengan baik dari segipengawasan dan evaluasi terhadap keberhasilan kegiatan tersebut.9. Buatlahkomitmen dengan masyarakat secara professional. Keprofesionalan akanberpengaruh terhadap kepuasan kedua belah pihak. kualitas kerja yang baik akanlebih menjamin keberhasilan RHL.Dari sembilanjenis masukan tadi mungkin masih ada lagi ide yang lebih baik dalammensukseskan keberhasilan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) ? Semoga!Tags: rehabilitasi hutan dan lahan, kritis, hutan, kbr, rhl, das, rony al afgani --
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Pesan dan Komentar Anda di Sini