Tiada yang Namanya Kesurupan

Ketika melihat foto di atas, saya bisa tertawa terbahak-bahak. Jangan-jangan seperti itulah gambaran kebodohan saya. Merasa diri seakan-akan paling pintar dan paling benar. Minta penghargaan dan pujian terhadap yang kita perbuat, padahal sangat mungkin mereka yang memuji karena diminta, mentertawakan di belakang kita.

Betapa kebodohan dan ketidak sadaran melingkupi kita semua. Dan hanya orang bodoh dan tidak sadar akan selalu mengharapkan pujian atas perbuatan yang menurut dirinya baik. Mereka selalu minta konfirmasi terhadap prang lain atas segala perbuatan yang dilakukannya. Ini terjadi ketika tiada lagi rasa percaya diri.

Rasa tidak percaya diri muncul ketika diri ini belum menyadari bahwa yang abadi adalah perubahan di muka bumi. Hasil penelitian para saintis membuktikan bahwa setiap 3 minggu sel di tubuh kita berubah. Jadi tubuh kita berapa tahun yang lalu bukan lah tubuh yang sekarang. Hanya pikiran kita yang mengatakan bahwa kita masih yang dulu juga.

Kembali ke foto di atas. Mereka yang minta untuk di foto tidak sadar bahwa wajah mereka tertutupi. Bisa di bayangkan, saat foto di cetak, mereka sendiri bingung, apa yng bisa di lihat? Semua serba hitam dan sama. Pakaian merefleksikan cara berpikir. Mereka masih diperbudak oleh tampilan luar. Jiwa masih saja belum bebas. Badan boleh bebas, tetapi jiwa masih terbelenggu oleh tampilan luar. Ini juga gambaran kita yang masih membudakkan diri pada tampilan kulit.

Bukan hal mudah untuk menerobos pagar-pagar yang diciptakan oleh masyarakat. Saat kita dewasa, rekaman masa lalu yang ditanamkan oleh orang tua, kerabat maupun tetangga yang masih saja melarang ini dan itu, akan terputarkan kembali. Otak/pikiran kita adalah alat perekam yang super canggih. Sehingga perilaku kita saat dewasa secara tidak sadar mengikuti hasil rekaman masa lalu.

Setiap otak manusia merupakan super komputer dengan hard disk penyimpan memori setiap kehidupan. Dulu mungkin sulit dijelaskan sistem kerja otak. Tetapi di era serba komputer abad ini menjelaskan kerja otak sangatlah mudah. Bagaikan hard disk yang sangat besar kapasitas otak kita. Semua yang ada di sekitar kita terekam baik secara sadar atau tidak sadar. Mengapa saya katakan demikian? Hasil penelitian Masaru Emoto tentang air membuktikan bahwa cairan memiliki daya rekam tinggi. Otak kita 90 persen terdiri dari cairan. Itulah sebabnya daya rekam otak begitu tinggi. Setiap anggauta tubuh memiliki daya rekam. Karena ada kandungan cairna. Itulah sebabnya dalam Alquran pada salah satu ayatnya menyatakan bhawa setiap anggauta tubuhmu bertanggung jawab atas perbuatannya.

Tiada sesuatu pun di dunia ini yang hilang. Setiap perkataan bahkan pikiran adalah getaran atau resonansi. Dan setiap getaran adalah bentuk energi yang bisa tersimpan. Dahulu, entah kapan, ada info bahwa seseorang menemukan teknologi yang bisa membaca rekaman semesta. Dan orang ini dianggap berbahya sehingga perlu dimusnahkan. Jika anda pernah menonton film De Javu, seperti itulah gambaran rekaman tersebut.

Dulu saya percaya adanya fenomena kesurupan. Tetapi sekarang tidak lagi. Fenomena kesurupan, bagi saya, adalah ketika pikiran kita bukan masuk di keadaan sekarang, tapi masuk ke rekaman masa lalu. Jalan pikiran dia membaca memori kehidupan masa lalu, sayangnya tidak utuh. Inilah sebabnya ketika kesurupan seseorang bisa berbicara bahasa yang tidak diketahuinya pada kehidupan saat ini. Dapat diibaratkan kita memiliki suatu flash disk dengan ribuan file. Saat kita mengakses untuk mencari file tertentu, kita nyasar ke file yang tidak dikehendaki. Dan mucullah rekaman dari file tersebut.

Demikian juga sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya, suatu ketika kita ingin menyebutkan nama seseorang atau nama barang tertentu. Saat itu kita bisa saja lupa. Namun suatu ketika, secar tidak kita inginkan nama tersebut muncul. Inilah penarikan memori dari alam bawah sadar. Saat pikiran ini jernih, segalanya terlihat jelas. Bagaikan air yang sedang beriak. Dan saat tenang, dasar air terlihat jelas.

Marilah kita hidup berkesadaran. Artinya kita sadar bahwa yang kita perbuat, pikirkan dan ucapkan tidak merugikan orang lain dan alam sekitar. Kebaikan adalah kodrat hidup manusia……


--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Pesan dan Komentar Anda di Sini