Antara Aku, Lili, dan Kemarau yang Datang

jika seekor kumbang menanyakan keberadaanku, katakan bahwa aku sedang menghibur setangkai lili di taman kota..
kehidupan tak banyak memberinya kesempatan
meratap sendiri,
merangkai cerita dari pot-pot kosong
kadang merajuk pada angin yang enggan bertiup untuknya…

jika seekor kupu-kupu mencariku, katakan padanya untuk membawakanku madu bunga yang tadi pagi ia hisap
aku membutuhkan tenaga untuk menopang setangkai lili di taman kota
musim sudah menjauhkan hujan dari tempatnya berdiri
tanah merapuh, melepuh mengangakan luka kemarau
mengeringkan sebagian akar-akar lili putih

jika seseorang menangis dan meratapiku, maka ajaklah ia ke tempat aku menunggui setangkai lili ini
di taman kota,
di bawah beringin tua yang mencela para penduduk kota..
aku akan menadah air matanya dengan kedua tanganku
air mata kesedihan yang bisa aku sulap menjadi kehidupan bagi setangkai lili

jika musim penghujan datang setelah lama menghilang,
maka tunjukkan padanya pusara lili yang dulu aku tunggui
di taman kota,
tempatku meninggalkan luka saat setangkai lili terbang menuju surga

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Pesan dan Komentar Anda di Sini