Dua Tak Lebih Mudah

Menjelang tanggal 6 di awal Juli, kita pulang dengan lelah sayang.
Lalu merebah tanpa kata hingga tertidur dan terbangun pagi buta.
Kita terjaga dengan mata saling menatap, dan berucap selamat ulangtahun pernikahan sayang.
Kau, Aku melukis senyum dan berpeluk, kemudian kembali terlelap.

Alarm yang mengganggu kedamaian kita berbunyi, tandanya pukul enam pagi.
Tanggal enam pukul enam, dua tahun lalu kita tengah sibuk bersiap menjalani prosesi untuk mengikat janji. Namun kini kita terbangun dalam rumah sewa sederhana, istana kita.
Dan kita pun terjaga, dengan mata saling menatap, kali ini tak hanya memeluk namun mencium, lalu berucap selamat ulangtahun pernikahan sayang.
Namun kita masih lelah, dalam peluk kita kembali terlelap.

Pukul tujuh bulan tujuh sayang, kita harus segera beranjak.
Barlah hari ini berjalan sederhana tanpa pesta.
Kita pun bergegas, kembali melintas jalan menembus dua kota untuk kembali bekerja.

Dua tahun sudah, dan ternyata tak mudah.
Pagi hari aku berucap mengapa tak juga kita punya anak.
Kau, dengan perilakumu yang tenang, membawaku hanyut dalam ketenangan tanpa kata.

Aku, yang selalu sibuk bermain kata, lalu menjawab tanyaku sendiri, sayang kita tengah dipersiapkan untuk tekun bekerja mengumpulkan dana, menyiapkan diri menjadi orangtua yang lebih terencana, agar anak kita nantinya terjamin hidupnya, dari dalam kandungan hingga membangun kemandiriannya usai menjadi sarjana.
Kita sedang bersiap, bukan begitu sayang? kau pun mengiyakan, dengan ketenanganmu yang diam.

Hari berlalu, dan aku begitu lelah.
Selamat kata sahabat, mengingat hari ini kita punya perayaan sayang.
Aku diajaknya menyaksikan drama musikal, jatah karyawan katanya.
Tapi aku tak mengiyakan, aku ingin bersama suamiku kawan, hari ini ada peringatan.
Meski kita tak punya acara besar ya sayang, namun cukup dengan kebersamaan.

Malam ini kita bersama, tanpa pesta, tenang seperti ketenanganmu yang diam sayang.
Malam ini kita kembali lelah, dengan perjuangan panjang menjadi cerita berharga hari ini.
Kita selalu punya cerita setiap hari rupanya.
Cerita yang melelahkan namun sarat pelajaran dan sejarah kehidupan.

Malam ini kita kembali merebah lelah.
Melewati hari jadi pernikahan.
Dua tahun tak semudah itu ya sayang.
Tak lelah merajut kasih dan bahagia, melanjutkan perjuangan dalam pernikahan.

Selamat ulang tahun pernikahan sayang, tahun depan kita akan punya cerita berbeda, jauh lebih hebat dan indah.

#StokLama

Tags: puisi --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Pesan dan Komentar Anda di Sini