Pada Padang Subuh

aku mengecup padang subuh yang jahil. merasai titik fajar akan jatuh ke ubunku. lalu peluk rindu benar dalam tawaf waktu. abadikan diri pada pagi diam. ini cemara-cemara mimpi, ajak kecupan liar tandai matahari. apakh kamu muncul di antra fajar memerah. menenteng rindu di peluk sepi kenangan. aku ingin jadi pekat, kamu warnai merah maron kecintaan. hingga aku mewarna…atau mungki kamu akan hilangkanku dalam kecupn subuh selanjutnya, setelah renda sua terbentang kita lalui. kamu merasa aku ada dalam keganjilan harapmu, lalu membuangku pada entah yang jahil di subuh kematian sambil berucap, selamat mengecup padang subuh kesepian.

Makassar, 24 Juni 2011

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Pesan dan Komentar Anda di Sini